Nama rupiah pertama kali digunakan secara resmi dengan dikeluarkannya mata uang rupiah zaman pendudukan Dai Nippon pada Perang Dunia II. Setelah perang selesai, Bank Jawa, pelopor Bank Indonesia, mengeluarkan Rupiah. Sedangkan Tentara Sekutu mengeluarkan Golden Nica. Sementara itu di daerah-daerah lain di di daerah yang sekarang disebut Indonesia, banyak beredar uang yang bertalian dengan aktivitas gerilya. Pada tanggal 2 November, 1949 rupiah ditetapkan sebagai mata uang nasional.
Di daerah kepulauan Riau dan Papua, waktu itu masih digunakan mata uang lain. Setelah pada tahun 1964 sampai tahun 1971 rupiah digunakan di sana. Di daerah Timor Timur, rupiah digunakan dari tahun 1976 sampai tahun 2001. Semenjak tahun 2001 sampai sekarang digunakan dolar AS.
Satuan di bawah rupiah
Rupiah memiliki satuan di bawahnya. Pada masa awal kemerdekaan, rupiah disamakan nilainya dengan gulden Hindia Belanda, sehingga dipakai pula satuan-satuan yang lebih kecil yang berlaku di masa kolonial. Berikut adalah satuan-satuan yang pernah dipakai namun tidak lagi dipakai karena penurunan nilai rupiah menyebabkan satuan itu tidak bernilai penting.
* sen, seperseratus rupiah (ada koin pecahan satu dan lima sen)
* cepeng, hepeng, seperempat sen, dari feng, dipakai di kalangan Tionghoa
* peser, setengah sen
* pincang, satu setengah sen
* gobang atau benggol, dua setengah sen
* ketip/kelip/stuiver (Bld.), lima sen (ada koin pecahannya)
* picis, sepuluh sen (ada koin pecahannya)
* tali, seperempat rupiah (25 sen, ada koin pecahan 25 dan 50 sen)
Terdapat pula satuan uang, yang nilainya adalah sepertiga tali.
Satuan di atas rupiah
Terdapat dua satuan di atas rupiah yang sekarang juga tidak dipakai lagi.- ringgit, dua setengah rupiah (pernah ada koin pecahannya)
- kupang, setengah ringgit
Artikel terpopuler itu buatnya manual. lihat mana yang komentarnya paling banyak, lalu dimasukkan saja linknya..
BalasHapusTapi kalau kamu mau yang otomatis widgetnya, ini linknya :
http://blogger-nur.blogspot.com/2009/03/membuat-widget-artikel-terpopuler.html